1. Katanya Mengikut Tuhan tidak Menderita...???
Tuhan Yesus tidak pernah berkata ikutlah Aku kamu akan kaya, kamu akan senang-senang dan mempunyai harta di dunia. Tetapi Tuhan Yesus berkata ”pikullah salibku dan ikutlah Aku”. Di dalam perkataan Tuhan Yesus adalah menjelaskan bahwa kalau mengikut Dia haruslah menyangkal diri dan memikul salib. Memikul salib artinya adalah menderita untuk Kristus, bukan karena kejahatan atau karena kebodohan, kelalaian sehingga menderita atau dibunuh, tetapi dalam hal ini menderita karena memberitakan dan menyaksikan kabar baik kepada orang yang belum percaya kepada Tuhan, dan dalam pemberitaan Injil mereka dicaci maki, diludahi, dipenjarakan seperti Rasul Paulus dan bahkan dibunuh.
Jadi bagi orang yang sudah mengikut Tuhan Yesus dan menerima Yesus sebagai juru selamat perlu diperhatikan hal di atas supaya jangan gampang kecewa lalu meninggalkan Tuhan, seperti fakta-fakta yang sudah pernah terjadi penatua meninggalkan Tuhan karena penderitaan yang luar biasa yang di alami secara fisik. Jadi yang dimaksud dalam hal ini adalah bukan seperti penatua tadi, tetapi menderita karena melakukan yang terbaik bagi Tuhan.
Maka dari itu perlu juga hamba-hamba Tuhan menjelaskan, mengkotbahkan di gereja atau di tempat-tempat persekutuan tentang mengikut Tuhan. Dan jangan hanya khotbah-khotbah, mujizat-mujizat, berkat-berkat, lelucon-lelucon yang enak didengar oleh jemaat sehingga mereka tertawa dan senang melihat pengkotbah. Tetapi perlu ditegaskan bagaimana mengikut Tuhan Yesus yang sebenarnya kepada jemaat-jemaat sehingga mereka memahami dan mengerti tentang mengikut Tuhan YesuS
2. Mengapa Saya Menderita...???
Akhir-akhir ini ada begitu banyak orang percaya yang memarahi Tuhan, menyalahkan Tuhan, memberontak karena persoalan penderitaan yang dihadapi di dalam hidupnya, bahkan berkata ” Tuhan tidak adil, dimanakah kuasa Tuhan?, dan kalau Tuhan berkuasa kenapa hal ini terjadi?, kenapa Tuhan tidak menolong saya?, berarti Tuhan tidak ada kan ..??”., dan seandainya Tuhan berkuasa pasti ”Tuhan tolong saya”.
Didalam hal ini mereka merasa bahwa Tuhan itu membiarkan dan tidak maumenolong mereka sehingga kata-kata menyalahkan ; ”Kenapa dan Mengapa” keluar dari mulut mereka. Ada banyak orang-orang yang sudah lama atau baru percaya meninggalkan Tuhan karena tidak tahan uji di dalam penderitaan yang di derita mereka. Seolah-olah mereka merasa di tinggalkan Tuhan, padahal Tuhan tidak pernah meninggalkan mereka. Ungkapan kata-kata menyalahkan ini keluar dalam hati dan mulut orang percaya, karena mereka belum benar-benar mengetahui dan memahami arti makna penderitaan yang sesungguhnya.
Arti penderitaan adalah sebuah proses yang harus (wajib) di alami orang saleh seperti Ayub maupun orang yang tidak saleh seperti Yunus yang menyimpang dari jalan Tuhan. Ini di alami Ayub dan Yunus dan juga tokoh-tokoh Alkitab lainnya seperti Rasul Paulus. Ini adalah tidak ada maksud lain selain membuktikan kemurnian iman mereka dan kesetiannya mereka kepada Tuhan. Proses ini adalah pernah di alami oleh bangsa Israel ketika mereka keluar dari tanah perbudakan menuju tanah kanaan, dan mereka harus melewati padang gurun selama empat puluh tahun siang dan malam. Coba anda bayangkan prosesnya itu sangat lama dan sakit kan...???. Pada hal sebenarnya Tuhan Allah mampu membawa mereka dengan jangka waktu yang singkat, tetapi Tuhan Allah harus memproses mereka melalui padang gurun untuk menguji ketaatan akan perintah-perintah-Nya. Arti padang gurun adalah secara ilmu geografi adalah tempat yang kering yang tidak ada air, gersang, panas bahkan banyak kerikil-kerikil dan pasir. Dan gambaran padang gurun ini di dalam kehidupan orang percaya adalah masa-masa yang sukar tidak mengenakkan, dimana kita merasa sepi dan kita dibawa ke sana untuk melewati kerikil-kerikil dan panas terik matahari, air yang tidak ada itu untuk kita di proses dan dimurnikan.
Tujuan Tuhan adalah untuk memproses lebih murni iman yang masih setengah-setengah (angan-angan kuku) untuk dimurnikan sampai terbukti kemurniannya itu. Seperti tukang periuk yang membuat bejana dari tanah liat. Tukang periuk ini harus terlebih dahulu membersihkan tanah liat itu dan mengambil kotoran-kotoran, atau kerikil yang ada di tanah liat itu sebelum di bentuknya. Ini adalah gambaran cara pola hidup lama atau pikiran-pikiran kotor harus dikeluarkan dan dibuang, dan setelah itu tanah liat itu harus di injak-injak, ini adalah gambaran hidup yang se olah-olah ” hidup ini di tinju, di tendang, di hajar” . Setelah di bentuk harus dibakar atau dipanaskan supaya bejana itu kuat dan tidak mudah pecah. Artinya hidup ini benar – benar di panaskan seperti bejana supaya sadar dan mengerti apa yang masih kurang di dalam hidupnya. Dan kalau bejana itu lagi rusak di pecahkan dan dikerjakannya lagi supaya indah. Artinya hidup ini di proses sampai bejana hidup ini indah dan kuat.
Penderitaan yang di alami orang percaya ini di izinkan oleh Tuhan bukan berarti Tuhan tidak mengasihi kita seperti penderitaan Ayub tetapi Tuhan izinkan untuk membuktikan kemurnian iman kita seperti Ayub yang sampai “barah yang busuk dari telapak kakinya sampai batu kepalanya.” (Ayub 2: 7), tetapi Tuhan izinkan terjadi karena Dia (Tuhan) justru karena Tuhan mengashi kita, seperti Firman Tuhan berkata: Barangsiapa kukasihi , ia kutegor dan kuhajar;sebab itu relakan hatimu dan bertobatlah” (Wahyu 3:19).” : ” karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang di akui-Nya sebagai anak. Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Dimanakah tedapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?” (Ibrani 12:6-7).
Bahwa arti atau makna penderitaan ini adalah “ untuk membuktikan kemurnian imanmu- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang di uji kemurniannya dengan api- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Jadi kalau Tuhan mengizinkan persoalan-persoalan terjadi di dalam kehidupan orang percaya ini adalah bukti bahwa Tuhan masih memperhatikan dan mengasihi anda. Bayangkan kalau Tuhan Allah membiarkan hidup anda berjalan sendiri tidak ada menegur ketika salah, maka otomatis hidup anda akan se enaknya sendiri melakukan dosa. Tetapi Tuhan menegur melalui problem, sehingga anda sadar bahwa yang di lakukan anda itu salah. Dan problem ini membuat anda mengintropeksi diri tentang apa yang kurang di dalam diri anda sehingga anda bisa merubah diri anda dan senantiasa bahwa anda benar-benar butuh pemeliharaan Tuhan.
Alasan Orang Benar Menderita
1. Allah itu tetap kasih sekalipun tidak selalu mencurahkan berkatnya
2. Allah mengizinkan kesengsaraan sebagai cara untuk memurnikan dan meneguhkan iman kepada Tuhan.
3. Allah mempunyai rancangan yang indah melampaui akal manusia.
Alasan orang yang tidak saleh Menderita
1. Supaya mereka mengerti penciptanya yang memberi dia hidup
2. Orang yang tidak saleh di izinkan Tuhan menderita supaya bertobat dari dosanya dan menyembah kepada Tuhan.
3. Menegur mereka dari kesalahannya sehingga berubah.
4. Membawa mereka kepada rencana Allah.
” Didalam hidup ini tidak ada sesuatu apa pun yang terjadi suka, duka, bahkan sekalipun dalam kekelaman tanpa kehendak Tuhan dan se izin Tuhan, semunya terjadi pasti ada maksud dan tujuan dan rencana Tuhan yang indah yang jauh melampaui akal manusia”. (Kristalon Sinaga)
3. Apakah waktu Tuhan adalah waktu manusia
Kejadian 16:2 ”Berkatalah Sarai kepada Abram: ”Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu;mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak. Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai”.
Ujian yang paling sering kita alami adalah ujian waktu atau menunggu jawaban. Bahkan Abraham gagal juga di dalam ujian waktu ini, yang mana pada waktu ketika menunggu anaknya Ishak, Abraham gagal di dalam ujian ini, sehingga Dia Harus mengambil hambanya Hagar menjadi Istrinya. Padahal Tuhan Allah sudah berfirman kepada Abraham Kejadian 15:5 Lalu TUHAN membawa Abraham ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka Firman-Nya kepadanya: “Demikian banyaknya nanti ketrunanmu. Ini adalah gambaran iman kita yang seirng terburu-buru untuk bertindak di dalam mengambil suatu keputusan sendiri tanpa sabar menantikan jawaban atau waktu dari Tuhan. Padahal janji Tuhan itu sudah kita pegang, tetapi kita tak sabar menanti waktu Tuhan. Itulah sebabnya perlunya kita sabar menunggu waktu Tuhan dan bertanya kepada Tuhan sehingga kita tidak salah bertindak di dalam segala sesuatu.
4. Kenapa Tuhan terlambat menolong saya?
Pada umumnya kita pengennya serba cepat, dan mudah di dalam mengharapkan kebutuhan dan keinginan kita di jawab oleh Tuhan seketika. Seperti pengen cepat doa kita di kabulkan, penyakit kita ingin cepat sembuh, ingin cepat dapat jodoh dan lain-lain. Tetapi yang kenyataan pengharapan kita tidak seperti apa yang kita inginkan, malah kebaikannya penyakit tidak sembuh-sembuh, mungkin belum dapat jodoh dan sebagainya.
Yang menjadi pertanyaan apakah Tuhan itu tidak mendengarkan doa seruan ketika kita minta pertolongan Kepada-Nya atau bagaimana?. Jawabnya adalah waktu kita beda dengan waktu Tuhan, dalam arti waktu Tuhan tidak pernah terburu-buru di dalam memberi jawab atas kebuthan kita seperti yang kita harapkan. Tetapi Tuhan Allah terlebih dahulu mempertimbangkan-Nya, tidak dengan cepat, bukan berarti Tuhan Allah tidak cepat berpikir, tetapi Tuhan perlu menguji kesabaran, ketulusan kita, kekudusan kita, apakah kita bisa mempertahankan kekudusan kita?, atau malah kita bersungut-sungut?, atau memarahi Tuhan. Nah ini yang mau di lihat Tuhan dari hidup kita ysitu kekudusan dan ksetiaan.
Semacam hal di atas pernah di alami oleh Maria, Marta ketika Lazarus saudaranya sakit parah. Maria dan Marta bertindak untuk mengirim pesan kepada Yesus, karena Maria, Marta tahu Lazarus adalah sahabat Yesus. Mereka berusaha agar Yesus segera datang untuk menyembuhkan sakit Lazarus. Tetapi yang kenyataannya adalah Yesus tidak datang, padahal Maria dan Marta sangat berharap dan menunggu kedatangan Yesus untuk menyembuhkan saudaranya. Penantian mereka menjadi cemas dari jam ke jam, bahkan berubah menjadi hari, Yesus belum datang-datang. Sehingga akhirnya saudaranya sakit parah meninggal. Ini artinya kadangkala sampa lama bangat persoalan kita tidak selesai, jam ke jam, hari ke hari.
Yang menjadi pertanyaan: Dimanakah Yesus?, apakah pesannya tidak sampai Kepada Yesus?, apakah Yesus tidak tahu bahwa Lazarus adalah sahabatnya?, atau bagaimana?, jawabnya adalah Yesus tahu, Yesus mengerti bahwa Lazarus meniggal. Disini Yesus sengaja tidak datang sebab Yesus mau menyatakan bahwa Dialah kebangkitan itu (Yohanes 11:25; Jawab Yesus: ”Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama, lamanya. Percayakah engkau akan ha ini? ).
Secara pikiran manusia Maria dan Marta pasti kecewa dan merasa jengkel karena seolah-olah pertolongan Yesus terlambat, tidak peduli dan memperhatikan apa yang mereka rasakan. Tetapi yang sebenarya bahwa Yesus tahu, dan peduli akan apa yang terjadi bagi sahabatnya. Dan pada akhirnya Yesus membangkitkan Lazarus dari kuburnya. Di dalam peristiwa ini bahwa Yesus punya rencana yang indah dan waktu yang indah sebab Yesus rindu mau menyatakan bahwa Dialah kebangkitan itu.
Jadi di dalam kejadian-kejadian atau problem yang kita alami seperti Maria, Marta dan saudara Lazarus bahwa Tuhan tidak pernah terlambat menolong. Dan perlu di ingat bahwa waktu kita, bukanlah waktu Tuhan yang pengen cepat-cepat, tetapi perlu waktu Tuhan, sebab segala sesuatu yang terjadi apa pun itu bahwa Yesus punya rencana yang indah.