ADA SEMBILAN CARA MENGATASI KONFLIK ANTARA SUAMI DAN ISTRI DI DALAM RUMAH TANGGA
I TUJUAN
Setelah mengikuti pengajaran ini diharapkan keluarga bisa mengatasi konflik dengan sikap tanggung jawab yang seharusnya sebagai suami istri yang dewasa didalam Rumah Tangga. Dan juga menjadi keluarga yang harmonis dan sehat, yang senantiasa tetap damai.
Landasan dasar Pengajaran dalam Alkitab (Kolose 3-21)
Pentingnya Pembinaan Iman
Suami dan Istri harus saling Memahami & Mengerti
Harus saling Menghormati
Adanya Kasih yang MesraPentingnya komunikasi suami, istri
Istri harus merawat atau menjaga tubuhnya (keharuman)
Jangan membanding-bandingkan suami, istri orang lain
Sebagai suami, istri bertanggung jawab apa yanag menjadi tanggung jawab sebagai suami, istri
Saling melayani baik kebutuhan sexualitas
VI. Penjabaran Materi
1. Pentingnya Pembinaan Kerohanian atau Iman yang kuat.
Didalam Rumah tangga atau keluarga betapa pentingnya keluarga itu melibatkan Kristus sebagai pemimpin keluarga, dimana Kristus senantiasa mengatur dan campur tangan dalam RT ini menjadi harmonis.
Dalam keluarga ini harus ditekankan atau di tingkatkan kerohanian ini, yang mana dalam hal ini Suami atau Istri mengajak bersama ke gereja. Sehingga mereka bisa merasakan kasih Tuhan Yesus serta mengalami perubahan hati dan mengalami peneguhan iman yang kuat melalui khotbah pak pendeta di gereja, serta PA, pemuridan atau konseling yang di adakan di Gereja, sehingga keluarga itu bisa menerapkannya didalam RT, seperti adanya perenungan malam sebelum tidur, dan sesudah bangun pagi. Yang dimana dalam kegiatan ini dipimpin Suami atau Istri silih berganti, serta dibarengi dengan doa, nyanyian. Sehingga RT ini, tetap terpelihara dan senantiasa mereka bisa memancarkan Kasih Kristus itu.
2. Saling memahami dan saling Mengerti
Sang suami harus mengerti Istrinya dan sebaliknya. Cth : Sang Istri sedang masak tiba-tiba anak sedang kencing dicelana, tidaklah salah sang suami membereskan anak. Dan contoh yang kedua: Sang Ibu sedang pergi ke pasar untuk belanja, dan tidak salah juga sang suami memasak nasi atau menyuci piring yang kotor, dan juga menyapu rumah.
3. Adanya saling Menghormati
Saling menghormati begitu penting diterapkan dalam kehidupan suami dan istri, yang dimana suami itu benar-benar dihormati, dalam arti menerima keadaan istrinya atau suaminya. Dan sang suami tidak boleh mempermalukan suaminya didepan keluarga tau menggosipkannya kepada orang-orang atau didepan orang banyak apalagi mengejek atau menghina suaminya. Seperti contoh: Pada waktu gadis istrinya begitu lansing, tetapi ketika berumah tangga sang istri seperti maaf kata bentuk tubuhnya seperti tong, yang mana gemuk kesamping atau kekiri. Dalam hal ini sang suami harus menerima apa adanya dan menhormati sebagai istri yang disayanginya.
4. Adanya kasih sayang yang mesra
Kasih sayang mesra disini adalah, sehati, sepikir, dan senantiasa kompak, seperti halnya halnya kalau di desa pergi kegereja bareng-bareng, jadi yang didepan bukan istri, tetapi sama-sama jalan. Dan juga ketika sang Istri memanggil sang suami, adanya sebutan yang teristimewa seperti “ mami” atau “papi atau papae dan mamae” .
5. Pentingnya komunikasi Yang Baik Suami dan Istri
Komunikasi dalam RT sangatlah penting diterapkan dan dilaksanakan, yang dimana komunikasi ini membawa keluarga itu tetap damai dan tidak terjadi pra – sangka, atau praduga antara suami istri, kalau komunikasi itu tetap lancar, ,maka hubungan antara suami dan istri tetap mesra, serta RT tetap merasa ramai dalam arti tidak sepi karena selalu dibarengi dengan canda atau cerita, atau nasihat-nasihat.
6. Istri merawat dan menjaga tubuhnya (keharuman tubuh)
Hal ini perlu diperhatikan sebagai istri didalam menjalin keluarga yang harmonis. Dan apalagi masih keluarga baru atau baru menikah, sangat penting Istri mengatur atau dandan, atau menjaga bau tubuhnya, sehingga sang suami, tetap tertarik dan tidak lirk kanan dan kiri. Ini perlu diperhatikan sebagai Istri. Contoh: Baru sekali melahirkan, sudah kelihatan tua, rambutnya tidak disisirdan berdiri, bajunya jarang diganti, dan lain-lain.
7. Jangan membanding-bangingkan Suami atau Istri Orang lain baik dalam hal keberhasilan, harta, kecakapan Istri orang lain.
Sikap seperti membanding-bandingkan adalah salah satu skap yang sering membuat pertengkaran didalam RT. Yang mana dalam hal membandingkan ini sering membuat hati istri dan suami sakit hati, merasa direndahkan dan bahkan merasa sedih akibat perkataan sang istrri atau suami. Seperti contoh: Pak… coba lihat tetangga sebelah udah punya mobil, baik lagi, ganteng lagi, bagaimana kamu pak?.
7. Sebagai Suami Istri bertanggung jawab dalam tugas sebagai suami atau istri.
Cth: Seperti sang Bapa: “ Membiayai kebutuhan RT” , dan gajinya selalu diberikan kepada Istri untuk kebutuhan RT., dan juga sebagai istri haruslah dilakukan sepenuhnya, seperti masak nasi, hidangkan makanan diatas meja, dan lain-lain, serta melayani sang Bapa makan.
8. Salilng melayani baik kebutuhan sehari dan kebutuhan biologis
Cth: Sang istri membuatkan kopi kepada sang suami atau sebaliknya, sang suami membuatkan kopi kepda istrinya, dan juga melayani kebutuhan biologis.
9. Memberi pujian kepada sang istri ataupun suami
Cth: Ulang tahun sang suami, sebagai istri mengucapkan selamat ulang tahun atau merayakannya, dan bahkan membelikan dkepada dia kado. Dan juga pujian; Pak kalau pakai baju itu ganteng.
I TUJUAN
Setelah mengikuti pengajaran ini diharapkan keluarga bisa mengatasi konflik dengan sikap tanggung jawab yang seharusnya sebagai suami istri yang dewasa didalam Rumah Tangga. Dan juga menjadi keluarga yang harmonis dan sehat, yang senantiasa tetap damai.
Landasan dasar Pengajaran dalam Alkitab (Kolose 3-21)
Pentingnya Pembinaan Iman
Suami dan Istri harus saling Memahami & Mengerti
Harus saling Menghormati
Adanya Kasih yang MesraPentingnya komunikasi suami, istri
Istri harus merawat atau menjaga tubuhnya (keharuman)
Jangan membanding-bandingkan suami, istri orang lain
Sebagai suami, istri bertanggung jawab apa yanag menjadi tanggung jawab sebagai suami, istri
Saling melayani baik kebutuhan sexualitas
VI. Penjabaran Materi
1. Pentingnya Pembinaan Kerohanian atau Iman yang kuat.
Didalam Rumah tangga atau keluarga betapa pentingnya keluarga itu melibatkan Kristus sebagai pemimpin keluarga, dimana Kristus senantiasa mengatur dan campur tangan dalam RT ini menjadi harmonis.
Dalam keluarga ini harus ditekankan atau di tingkatkan kerohanian ini, yang mana dalam hal ini Suami atau Istri mengajak bersama ke gereja. Sehingga mereka bisa merasakan kasih Tuhan Yesus serta mengalami perubahan hati dan mengalami peneguhan iman yang kuat melalui khotbah pak pendeta di gereja, serta PA, pemuridan atau konseling yang di adakan di Gereja, sehingga keluarga itu bisa menerapkannya didalam RT, seperti adanya perenungan malam sebelum tidur, dan sesudah bangun pagi. Yang dimana dalam kegiatan ini dipimpin Suami atau Istri silih berganti, serta dibarengi dengan doa, nyanyian. Sehingga RT ini, tetap terpelihara dan senantiasa mereka bisa memancarkan Kasih Kristus itu.
2. Saling memahami dan saling Mengerti
Sang suami harus mengerti Istrinya dan sebaliknya. Cth : Sang Istri sedang masak tiba-tiba anak sedang kencing dicelana, tidaklah salah sang suami membereskan anak. Dan contoh yang kedua: Sang Ibu sedang pergi ke pasar untuk belanja, dan tidak salah juga sang suami memasak nasi atau menyuci piring yang kotor, dan juga menyapu rumah.
3. Adanya saling Menghormati
Saling menghormati begitu penting diterapkan dalam kehidupan suami dan istri, yang dimana suami itu benar-benar dihormati, dalam arti menerima keadaan istrinya atau suaminya. Dan sang suami tidak boleh mempermalukan suaminya didepan keluarga tau menggosipkannya kepada orang-orang atau didepan orang banyak apalagi mengejek atau menghina suaminya. Seperti contoh: Pada waktu gadis istrinya begitu lansing, tetapi ketika berumah tangga sang istri seperti maaf kata bentuk tubuhnya seperti tong, yang mana gemuk kesamping atau kekiri. Dalam hal ini sang suami harus menerima apa adanya dan menhormati sebagai istri yang disayanginya.
4. Adanya kasih sayang yang mesra
Kasih sayang mesra disini adalah, sehati, sepikir, dan senantiasa kompak, seperti halnya halnya kalau di desa pergi kegereja bareng-bareng, jadi yang didepan bukan istri, tetapi sama-sama jalan. Dan juga ketika sang Istri memanggil sang suami, adanya sebutan yang teristimewa seperti “ mami” atau “papi atau papae dan mamae” .
5. Pentingnya komunikasi Yang Baik Suami dan Istri
Komunikasi dalam RT sangatlah penting diterapkan dan dilaksanakan, yang dimana komunikasi ini membawa keluarga itu tetap damai dan tidak terjadi pra – sangka, atau praduga antara suami istri, kalau komunikasi itu tetap lancar, ,maka hubungan antara suami dan istri tetap mesra, serta RT tetap merasa ramai dalam arti tidak sepi karena selalu dibarengi dengan canda atau cerita, atau nasihat-nasihat.
6. Istri merawat dan menjaga tubuhnya (keharuman tubuh)
Hal ini perlu diperhatikan sebagai istri didalam menjalin keluarga yang harmonis. Dan apalagi masih keluarga baru atau baru menikah, sangat penting Istri mengatur atau dandan, atau menjaga bau tubuhnya, sehingga sang suami, tetap tertarik dan tidak lirk kanan dan kiri. Ini perlu diperhatikan sebagai Istri. Contoh: Baru sekali melahirkan, sudah kelihatan tua, rambutnya tidak disisirdan berdiri, bajunya jarang diganti, dan lain-lain.
7. Jangan membanding-bangingkan Suami atau Istri Orang lain baik dalam hal keberhasilan, harta, kecakapan Istri orang lain.
Sikap seperti membanding-bandingkan adalah salah satu skap yang sering membuat pertengkaran didalam RT. Yang mana dalam hal membandingkan ini sering membuat hati istri dan suami sakit hati, merasa direndahkan dan bahkan merasa sedih akibat perkataan sang istrri atau suami. Seperti contoh: Pak… coba lihat tetangga sebelah udah punya mobil, baik lagi, ganteng lagi, bagaimana kamu pak?.
7. Sebagai Suami Istri bertanggung jawab dalam tugas sebagai suami atau istri.
Cth: Seperti sang Bapa: “ Membiayai kebutuhan RT” , dan gajinya selalu diberikan kepada Istri untuk kebutuhan RT., dan juga sebagai istri haruslah dilakukan sepenuhnya, seperti masak nasi, hidangkan makanan diatas meja, dan lain-lain, serta melayani sang Bapa makan.
8. Salilng melayani baik kebutuhan sehari dan kebutuhan biologis
Cth: Sang istri membuatkan kopi kepada sang suami atau sebaliknya, sang suami membuatkan kopi kepda istrinya, dan juga melayani kebutuhan biologis.
9. Memberi pujian kepada sang istri ataupun suami
Cth: Ulang tahun sang suami, sebagai istri mengucapkan selamat ulang tahun atau merayakannya, dan bahkan membelikan dkepada dia kado. Dan juga pujian; Pak kalau pakai baju itu ganteng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar